Cara Saya Menganalisa Saham

Untuk memutuskan saham apa yang akan dibeli dan kapan sebaiknya membelinya kita perlu melakukan analisa. Analisa fundamental diperlukan untuk menentukan saham mana yang sebaiknya dibeli. Dan analisa teknikal diperlukan untuk menentukan kapan sebaiknya membeli atau menjual saham tersebut. 

Nah, untuk memilih saham, karena saya bingung harus mulai dari mana untuk belajar analisa fundamental, maka saya mengembangkan metode saya sendiri yang sementara ini cocok dengan gaya saya namun mungkin tidak cocok dengan orang lain. Mengenai salah atau benarnya urusan belakangan, saya hanya ingin bisa mulai dulu saja. Kalau ternyata metode saya salah, ya semoga tidak fatal salahnya dan bisa terus di-improve secara bertahap.

Berdasarkan banyaknya informasi yang saya temukan di internet. Semua menyebutkan bahwa untuk menganalisa fundamental suatu perusahaan maka kita perlu melihat performa perusahaan di masa kini, performa di masa lalu, dan potensinya di masa depan. Metrik yang saya lihat adalah jumlah saham beredar (OS, atau Outstanding Shares), Ekuitas, Liabilitas, Net Profit, dan Harga. Data untuk semua metrik tersebut saya ambil dari Laporan Keuangan (kuartalan atau tahunan) yang bisa di download di situs https://www.idx.co.id/

Saya langsung menganalisa data perusahaan tanpa melalui analisa makro-ekonomi dan Industri. Saat ini ada sekitar 700-an perusahaan di Bursa Efek Indonesia, jadi saya menganalisanya satu per satu. Apabila suatu perusahaan lolos analisa untuk masa kininya, maka saya akan lanjut menganalisa masa lalunya. Apabila lolos analisa masa lalu, maka saya akan lanjut menganalisa potensinya di masa depan. Apabila lolos analisa masa depan, maka saya akan lanjut mencaritau aspek-aspek kuantitatifnya.

Menurut saya sebenarnya semua analisa-analisa yang njelimet seperti di atas hanya diperlukan apabila modal kita besar. Makin besar modalnya perlu makin dalam analisanya. Saya sendiri modalnya sebenarnya tidak seberapa tapi saya merasa perlu membiasakan diri untuk melakukan semua analisa di atas.

Analisa Keadaan Saat ini

Lokasi: Jakarta, Indonesia

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

GOOGLEFINANCE(). Formula serbaguna untuk analisa saham di Google Sheets

Sebagai pengguna setia Google Sheets, termasuk untuk keperluan analisa saham, saya sangat terbantu dengan adanya formula GOOGLEFINANCE yang dapat digunakan untuk mencari berbagai macam informasi mengenai saham. Biasanya saya menggunakan formula GOOGLEFINANCE untuk: Mencari harga suatu saham, baik harga terakhir maupun harga saham pada waktu atau pada rentang waktu tertentu Volume transaksi suatu saham Market-Cap suatu saham Outstanding Shares atau jumlah lembar saham beredar untuk suatu saham tertentu Kurs mata uang (beberapa perusahaan menggunakan mata uang selain Rupiah di laporan keuangannya) Formatnya adalah: GOOGLEFINANCE( ticker , [attribute], [start_date], [end_date|num_days], [interval] ) ticker dapat diisi dengan kode saham atau pasangan kurs mata uang yang ingin kita cari datanya. Untuk saham-saham yang ada di Bursa Efek Indonesia perlu ditambahkan kode "IDX:" di depannya. misal "IDX:ANTM" untuk Antam, "IDX:BBCA" untuk Bank BCA, "IDX:UNVR...
Baca selengkapnya

Cara insert atau menyelipkan lebih dari 1 baris baru di Google Spreadsheet

Gambar
Di Google Spreadsheet kita bisa menyelipkan baris baru di antara dua baris lama dengan cara klik kanan suatu sell lalu pilih "insert 1 row above". Misal pada screenshot di bawah ini saya ingin menambah 1 baris baru di antara baris 2 dan baris 3. Klik kanan di baris 3 (boleh di row-nya ataupun di cell-nya) lalu pilih "Insert 1 row above". Dan hasilnya adalah seperti screenshot berikut. Selain menambahkan 1 baris, sebenarnya kita juga bisa langsung menambahkan banyak baris sekaligus. Caranya pilih beberapa baris sekaligus sejumlah baris yang ingin kita tambahkan lalu klik kanan. Misal pada screenshot berikut saya ingin menambahkan 3 baris baru di antara baris 2 dan baris 3. Dan hasilnya adalah seperti screenshot berikut. Untuk memilih beberapa baris sekaligus anda dapat melakukannya dengan cara menahan tombol SHIFT atau CTRL sambil meng-klik baris-baris (atau sel-sel) yang anda inginkan. Untuk menambahkan kolom dapat dilakukan dengan cara yang serupa.
Baca selengkapnya

Rangkuman Transaksi Saham Mingguan: 31 Jan - 4 Feb 2022 (BISI, ELSA, NRCA, TSPC, UNTR)

Minggu ini tidak ada transaksi. Tidak menemukan peluang bagus untuk menjual atau pun untuk melakukan averaging down di minggu ini. 2 Feb 2022 Sell TSPC 74 lot @ Rp1530. Avg.Price Rp1470.85. Gain 4% in 84 days (17.5% PA) 3 Feb 2022 Buy ISSP 44 lot @ Rp380. Avg.Price Rp380.72. Floating gain 0% Portofolio di awal minggu: BISI 15,200 lembar dengan Avg.Price Rp1,002.06. Floating loss 0.21% ELSA 34,500 lembar dengan Avg.Price Rp289.51. Floating loss 9.50% NRCA 180,100 lembar dengan Avg.Price Rp320.73. Floating loss 11.45% TSPC 7,400 lembar dengan Avg.Price Rp1,470.85. Floating profit 0.96% UNTR 1,300 lembar dengan Avg.Price Rp23,193.99. Floating profit 1.32% Portofolio di akhir minggu: BISI 15,200 lembar dengan Avg.Price Rp1,002.06. Floating loss 2.20% ELSA 34,500 lembar dengan Avg.Price Rp289.51. Floating loss 3.98% ISSP 4,400 lembar dengan Avg.Price Rp380.72. Floating loss 0.19% NRCA 180,100 lembar dengan Avg.Price Rp320.73. Floating loss 12.70% UNTR 1,300 lembar dengan Avg.Price Rp23,193....
Baca selengkapnya